Xuan Son Tajam, PSSI Enggan Naturalisasi Pemain seperti Vietnam

 

Meskipun Nguyen Xuan Son tampil tajam bersama Vietnam di Piala AFF 2024, PSSI sepertinya tidak akan mengikuti jejak The Golden Star. Foto-AFP

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Meskipun Nguyen Xuan Son tampil tajam bersama Vietnam di Piala AFF 2024, PSSI sepertinya tidak akan mengikuti jejak The Golden Star.


Hingga babak final leg pertama, Xuan Son sudah mengemas tujuh gol. 


Ini luar biasa mengingat pemain 27 tahun ini baru debut dengan Vietnam saat melawan Myanmar.


Dalam debutnya striker bernama asli Rafaelson ini mencetak dua gol. 


Lalu pada babak semifinal leg pertama mencetak satu gol dan pada leg kedua menyumbang dua gol.


Ia juga menjadi aktor kemenangan atas Thailand pada laga leg pertama. Pemain berdarah Brasil ini mencetak dua gol. Tujuh gol ini membuatnya jadi top skor sementara Piala AFF 2024.


Kendati jalan naturalisasi Vietnam langsung berbuah manis, Indonesia kemungkinan tak akan menjalankan program serupa. PSSI tidak akan menaturalisasi pemain asing tanpa darah keturunan.


Indonesia, dalam hal ini PSSI, sudah pernah menaturalisasi pemain yang sudah lebih dari lima tahun tinggal di Indonesia, seperti Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves.


Sejak 2022, PSSI memang gencar menaturalisasi pemain, akan tetapi hanya yang memiliki darah keturunan Indonesia. Itu dimulai dari Jordi Amat hingga terakhir Kevin Diks.


Sejatinya bukan kali ini saja PSSI menaturalisasi pemain keturunan. Sebelumnya sudah ada beberapa nama seperti Tonnie Cusell dan Jhonny van Beukering.


Program naturalisasi ini ditegaskan Ketua Umum PSSI Erick Thohir belum akan dihentikan. PSSI akan terus mendatangkan pemain-pemain keturunan menjadi WNI.


"Aturan FIFA menjelaskan setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain. Kita bisa melihat tim nasional Belanda sendiri, itu banyak keturunan Suriname," kata Erick pada 2024.


Perihal PSSI enggan menaturalisasi pemain tanpa darah keturunan Indonesia pernah pula dituturkan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali.


Menurutnya pemain tanpa darah Indonesia tidak memiliki rasa nasionalisme jika kelak menjadi pemain timnas.


"Jadi kalau kami sih akan terus [mencari pemain keturunan] sepanjang memang kualifikasinya kan. Sejak saya disini kan saya bilang, harus darah [Indonesia]. Saya enggak mau kayak yang sebelumnya tidak darah kan. Harus permintaan pelatih dan kemudian datanya dia ada darah [Indonesia]."


"Kalau enggak ada darah, memang ada pasal sih yang 5 tahun bermain [di Indonesia dan bisa dinaturalisasi], kayak Malaysia. Kan Malaysia kan gitu kan, bukan menetap. Kan pasalnya gitu ya? Bukan cuma menetap, harus main dan tidak keluar dari Indonesia selama 5 tahun, tapi kalau keluar masuk 10 tahun. Nah kita enggak mau ambil [pemain yang tidak punya darah keturunan] itu karena bagaimanapun rasa memilikinya pasti berbeda dengan orang yang neneknya kakeknya berdarah Indonesia," beber Amali beberapa bulan silam.


Sumber : CNN Indonesia

Lebih baru Lebih lama