Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia, Banjarbaru Masih Aman!

Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina memastikan Banjarbaru aman. Foto-Nurul Mufidah/ SUARAMILENIAL

SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) dari China terdeteksi di Indonesia. 


Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina memastikan Banjarbaru aman.


Ia menekankan, sampai saat ini belum ada laporan terkait virus HMPV di Kota Idaman tersebut.


Pencegahannya sendiri terbilang mudah, yakni dengan cara selalu melakukan gaya hidup bersih.


“Juga meningkatkan imunitas tubuh,” ucapnya, Selasa (7/1). 


Jika merasakan gelaja seperti infeksi saluran pernapasan, kata dia, maka segera ke fasilitas kesehatan terdekat. 


“Virus HMPV ini kurang lebih sama seperti Covid-19, jadi ada infeksi saluran pernapasan akut, mungkin meriang, batuk, pilek, panas, tidak enak badan, pusing dan gejala umum lainnya,” katanya. 


Dengan pemeriksaan langsung ke faskes, maka petugas dapat melakukan screening awal.


Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan edaran kepada seluruh faskes untuk tetap mengantisipasi.


“Agar tetap antisipasi dan waspada, edaran kewaspadaan tetap kita lakukan,” pungkasnya.


Sekadar diketahui, beberapa pekan belakangan publik dihebohkan dengan kemunculan virus HMPV yang sekarang sudah terdeteksi di Indonesia.


HMPV merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam dan sesak napas. 


Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.


Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan atau penyakit jantung.


HMPV juga dapat menular melalui percikan cairan atau droplet saat batuk dan bersin, serta kontak langsung dengan penderita atau benda yang terkontaminasi. 


Virus ini dapat menyerang semua usia, tetapi lebih berisiko pada individu dengan gangguan imun.


Reporter : Nurul Mufidah

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama