Respons RSD Idaman Banjarbaru soal Kasus Dugaan Pelecehan yang Dialami Nakes!

Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana buka suara terkait kasus dugaan pelecehan tenaga kesehatan yang dilakukan oknum pejabat Pemprov Kalsel. Foto-Dok Poros Kalimantan

SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU - Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana buka suara terkait kasus dugaan pelecehan tenaga kesehatan yang dilakukan oknum pejabat Pemprov Kalsel.


Pertama, dr Danny membenarkan jika tenaga kesehatan yang menjadi korban berdinas di RSD Idaman Kota Banjarbaru.


Namun korban merupakan fisioterapis, bukan perawat.


“Kami RSD Idaman telah melakukan upaya proses pendampingan terhadap pelapor atau korban lewat prosedur sebagaimana ketentuan rumah sakit,” ucap dr Danny, Rabu (15/1).


Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan secara internal terkait kronologis kejadian tersebut. 


Juga dilaksanakan pembahasan dan

pemantauan tingkat manajemen bersama komite etik dan hukum.


Di mana, RSD Idaman berpegang teguh pada Code of Conduct atau Kode Etik

Rumah Sakit yang menjadi pedoman dalam mengatur perilaku dan tindakan seluruh sumber daya manusia.


“Hal ini untuk memastikan pelayanan rumah sakit terselenggara berkualitas dan

profesional,” katanya.


“Dengan beralihnya kasus ini ke ranah hukum di wilayah Polres Banjarbaru, maka kami dengan segala hormat mengikuti proses hukum yang berjalan sebagaimana mestinya,” sambungnya.


Informasi terhimpun, dugaan tindakan pelecehan terhadap nakes terjadi saat pelaku berinisial T (58) sedang menjalani terapi di RSD Idaman. 


Pelaku diduga melakukan tindakan pelecehan dengan menyelipkan tangan di antara paha korban. 


Parahnya, tindakan dugaan pelecehan dilakukan lebih dari satu kali.


Tak terima dilecehkan untuk kesekian kalinya, korban berinisial I (33) akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Banjarbaru pada 18 Desember 2024.


Reporter : Nurul Mufidah

Editor       : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama