Polisi Ungkap Kesaksian Pihak Homestay: Agus Buntung Pernah Bawa 5 Perempuan Lain!

Aparat kepolisian mengungkap kesaksian dari pihak homestay yang menjadi tempat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung melakukan pelecehan terhadap korban. Foto-net

SUARAMILENIAL.ID, MATARAM - Aparat kepolisian mengungkap kesaksian dari pihak homestay yang menjadi tempat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung melakukan pelecehan terhadap korban, mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Dalam kasus dugaan pelecehan Agus Buntung ini, menurut kepolisian, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi terkait tempat kejadian perkara (TKP). 


Mereka adalah pemilik dan karyawan homestay.


Direktur Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat menyampaikan, dari keterangan para saksi, tersangka pernah membawa perempuan berbeda selain korban ke homestay tersebut.


“Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay, memang pelaku selain membawa korban sudah pernah membawa perempuan,” ucap Syarif dilansir Kaltim Post, Rabu (4/12) kemarin.


Syarif mengatakan, jumlah perempuan yang pernah dibawa ke homestay oleh pelaku sekitar 4 hingga 5 orang.


“Kalau karyawan memberikan kesaksian sudah ada empat perempuan yang berbeda dengan pelaku datang ke homestay. Kalau pemilik homestay itu ada lima orang yang berbeda cewek yang dibawa oleh pelaku,” katanya.


Syarif menambahkan, pelaku membawa para korban ke tempat yang sama kemungkinan karena sudah merasa nyaman melancarkan aksinya di tempat tersebut.


Menurut kedua saksi, terang Syarif, empat hingga lima Perempuan yang berbeda tersebut dibawa pelaku dalam rentan satu tahun terakhir.


“Pemilik homestay dan karyawan melihat rentang waktu dalam satu tahun ini selama 2024 yang lihat empat sampai lima orang cewek yang bergantian,” jelasnya.


Meski begitu, terang Syarif, para saksi tidak mengatakan tidak melihat adanya kejanggalan saat Agus Buntung membawa sejumlah perempuan tersebut ke homestay miliknya.


“Pemilik dan karyawan homestay setelah mereka datang tidak melihat kembali setelah keluar, seperti tertekan atau tidak. Karena setelah mendaftar, mereka mengurus kegiatan masing-masing, tidak menunggu sampai selesai,” terangnya.


Menurut Syarif, keterangan dari para saksi tersebut dapat memperkuat dugaan bahwa pelaku sudah sering melancarkan aksinya.


Untuk diketahui, sebelumnya seorang mahasiswi di Mataram, NTB, melaporkan tindak pelecehan yang dilakukan pelaku Agus Buntung.


Kejadian ini lantas menjadi polemik di tengah masyarakat. Pasalnya, kondisi pelaku yang merupakan penyandang disabilitas, dianggap tidak mungkin dapat melakukan tindakan pelecehan.


Namun, di tengah penyelidikan, justru pihak kepolisian menerima laporan dari korban-korban lain yang mengaku juga pernah dilecehkan pelaku. Menurut Syarif, sejauh ini ada empat korban yang telah masuk tahap penyidikan.


Dikutip dari beberapa sumber, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Provinsi NTB Joko Jumadi mengatakan, kini jumlah korban yang telah melapor kepada pihaknya bertambah menjadi 13 orang.


Sumber : Kaltim Post

Lebih baru Lebih lama