Pemprov Kalsel Uraikan Capaian Pembangunan Ekonomi di PTBI 2024

 Plt Gubernur Kalsel H Muhidin, melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan Agus Dian Nur menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Plt Gubernur Kalsel H Muhidin, melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan Agus Dian Nur menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Jumat (29/11) malam.

Kegiatan digelar serentak di Kantor Perwakilan (KPw) BI seluruh Indonesia yang dimulai sambutan Gubernur BI Perry Warjiyo dilanjutkan pengarahan Presiden RI Prabowo Subianto dari Jakarta.

Plt. Gubenrur Kalsel, H. Muhidin dalam sambutan tertulis yang dibacakan yang Agus Dyan Nur menjelaskan seputar capaian pembangunan ekonomi di Kalsel tahun ini yang merupakan hasil sinergi dan kerja keras bersama pihaknya terkait hingga membawa Kalsel meraih gelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik nasional pada 14 Juni 2024 lalu dan Kota Banjarmasin sebagai TPID terbaik di Kalimantan.

Capaian ini bukti keberhasilan bersama dalam menjaga stabilitas harga, terutama melalui inovasi program seperti padi apung dan cabai apung, serta konsistensi dalam menindaklanjuti hasil forum koordinasi pengendalian inflasi yang sudah baik seperti Obrolan Pagi Seputar Inflasi (OPSI) dan forum serupa di level kabupaten/kota.

Ditegaskan juga, Pemprov terus berkomitmen mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah guna meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan.

Atas hal ini, Kalsel berhasil meraih penghargaan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DG) terbaik wilayah Kalimantan pada 23 September 2024.

Penghargaan ini sekaligus pengakuan atas keberhasilan Pemprov Kalsel dalam mengadopsi teknologi digital guna mendukung pembangunan daerah yang lebih modern dan efisien. Tentu, perlu disadari, itu adalah prestasi bersama.

Mengutip data Bappenas dalam visi Indonesia Emas 2045, disebutkan kontribusi Kalimantan terhadap PDB Nasional menunjukkan tren positif.

Pada 2022, kontribusi Kalimantan tercatat 9,2 persen dan pada 2045, diproyeksikan meningkat menjadi 11,3 persen.

Ini momentum yang harus dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan kuat dan berkelanjutan. 

Oleh karena itu, diingatkan kepada seluruh pihak, bahwa cita-cita menjadikan Kalsel sebagai pintu gerbang IKN perlu disiapkan sejak dini.

Peran strategis Kalsel sebagai daerah hubung maupun penyangga IKN memberikan tanggung jawab untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan utama IKN.

Sebagai daerah penyangga, Kalsel perlu memastikan kebutuhan strategis IKN seperti penyediaan pangan, energi dan industri ramah lingkungan.

Namun, keberhasilan strategi penciptaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru perlu didukung oleh keberadaan investasi yang memadai.

Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia melalui Program Intan Kalsel harus terus diperkuat dan ditingkatkan. 

Melalui sinergi ini, diharapkan terjalin kesepakatan kerja sama yang konkret antara pemilik proyek dan calon investor, sehingga mampu menjadi daya ungkit perekonomian daerah.

Sementara itu, Presiden Prabowo dalam arahannya menyampaikan, pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mempercepat transformasi menuju perekonomian nasional yang berdaya saing.

“Pada kesempatan ini, marilah kita menguatkan sinergi dalam memperkokoh stabilitas ekonomi dan mempercepat transformasi nasional,” ujarnya.

Presiden juga menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk dampak dinamika global dan pesatnya kemajuan teknologi. 

Menurutnya, transformasi ekonomi memerlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat untuk membangun ekosistem ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

“Transformasi ekonomi bukanlah upaya yang dapat dilakukan sendiri,” ungkap Presiden.

Disaksikan juga, tayangan sambutan Gubernur BI Perry Warjiyo yang menyampaikan optimisme pihaknya, bahwa perekonomian Indonesia ke depan akan semakin baik, namun dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan tantangan global yang meningkat.

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap kuat pada kisaran 4,8-5,6 persen dan akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7 persen pada 2026 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik.

Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

PTBI 2024 dirangkai dengan penganugerahan BI Award 2024 yakni penghargaan dan apresiasi BI sebagai otoritas moneter, sistem keuangan, dan sistem pembayaran kepada lembaga keuangan, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Penyelenggara Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), korporasi dan pelaku usaha termasuk UMKM, serta individu yang berkontribusi signifikan di empat area, yaitu Stabilitas moneter dan sistem keuangan, Sistem pembayaran, Pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah, dan Pendukung kebijakan. (*)

Lebih baru Lebih lama