Memanas, Publik Banjarbaru Teken Petisi Tolak Diskualifikasi Aditya!

Calon Wali Kota Banjarbaru petahana, Muhammad Aditya Mufti Ariffin terancam didiskualifikasi dari panggung Pilkada, membuat publik serentak menggelorakan petisi penolakan. Foto-Istimewa

SUARAMILENIAL.ID, BANJARBARU - Masyarakat Banjarbaru dibuat resah menyusul terusiknya penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada 2024. 


Kabar terbaru bahwa calon Wali Kota Banjarbaru petahana, Muhammad Aditya Mufti Ariffin terancam didiskualifikasi dari panggung Pilkada, membuat publik serentak menggelorakan petisi penolakan.


Dalam petisi yang berjudul “Petisi Dukunganke KPU Menolak Diskualifikasi Aditya” itu, ditujukan kepada KPU Kalsel dan KPU Banjarbaru. 


Di mana, masyarakat Banjarbaru dan Kalsel mendukung KPU untuk menolak diskualifikasi kepada HM Aditya Mufti Ariffin sebagai calon wali kota Banjarbaru.


Hingga pukul 21.50 Wita, ada sekitar 100 lebih orang yang menandatangani petisi untuk dukungan kepada calon wali kota Aditya Mufti Ariffin.


Petisi. Foto-Istimewa

Sebagai infomasi, munculnya ancaman sanksi diskualifikasi kepada Aditya dipicu atas laporan lawannya, Wartono, calon wakil wali kota Banjarbaru yang berpasangan dengan Erna Lisa Halaby. 


Dalam hal ini, Wartono melaporkan Aditya atas dugaan 6 pelanggaran ke Bawaslu Kalsel.


Menerima 6 laporan tersebut, Bawaslu Kalsel melakukan pemeriksaan dalam jangka waktu 3 hari. 


Hasilnya, 2 laporan dinyatakan masuk dalam pelanggaran atas penyalahgunaan wewenang Aditya yakni program Angkutan Juara dan Pembagian Sembako Bakul Juara.


Kendati demikian, sanksi pembatalan atau diskualifikasi dari Bawaslu Kalsel kepada Aditya sebagai kandidat wali kot Banjarbaru hanyalah bentuk rekomendasi. 


Keputusan final sejatinya saat ini berada di tangan KPU Kalsel sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan dan membatalkan calon.


Kini, KPU Kalsel telah dihadapkan pada keputusan krusial terkait status pencalonan Aditya. 


Bersamaan dengan itu, gelombang keresahan masyarakat semakin memuncak menolak runtuhnya demokrasi di Banjarbaru lewat skema kotak kosong.


Reporter : Newswire

Editor      : Muhammad Robby 

Lebih baru Lebih lama