IKN Nusantara. Foto-AFP |
SUARAMILENIAL.ID, PENAJAM - Harga rumah kontrakan dan indekos di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, meroket gara-gara pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Tingginya permintaan hunian membuat harga rumah kontrakan maupun kos naik tinggi, bahkan hingga Rp125 juta per tahun.
Padahal, dulunya menyewa rumah di kawasan tersebut rata-rata Rp5juta sampai Rp15 juta per tahun.
Sudah mahal, sulit pula mencari rumah kontrakan dan indekos menjelang pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 di IKN Nusantara.
Berdasarkan laporan Antara, sangat sulit mendapatkan indekos dan rumah kontrakan karena mayoritas sudah terisi.
“Sejak ada pembangunan Kota Nusantara, banyak yang cari rumah kontrakan,” ucap warga pemilik kontrakan di Kelurahan Sepaku bernama Rusli kepada Antara, Minggu (5/8).
Harga rata-rata rumah kontrakan di Kecamatan Sepakukini Rp50 juta hingga Rp125 juta per tahun.
Nah, Rusli mematok harga Rp75 juta dan Rp85 juta per tahun untuk rumah kontrakannya.
“Harga sewa rumah kontrakan terus naik sejak ada pembangunan Kota Nusantara, sebelumnya hanya sekitar Rp5 juta sampai Rp15 juta per tahun,” katanya.
Menurutnya, rata-rata rumah milik warga di Kecamatan Sepaku terbuat dari material kayu dan bergaya panggung.
Jika rumahnya terbuat dari beton, harganya bisa tembus Rp125 juta per tahun.
“Kalau rumah beton dan bagus, tarif bisa lebih dari Rp125 juta per tahun, rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara,” ujarnya lagi.
Adapun untuk kos-kosan, warga menarik sewa rata-rata Rp3,5 juta hingga Rp6 juta per bulan. Angka ini naik signifikan dari rata-rata harga sewa sebelum ada IKN.
“Sebelumnya, tarif kamar kos hanya Rp500 ribu sampai Rp1 juta, karena semakin banyak yang cari kos-kosan harga sewa ikut naik,” ungkap Parini, warga Desa Bumi Harapan Kecamatan Sepaku yang berbisnis kos-kosan.
Tak cuma rumah kontrakan dan kamar kos yang 'langka' dan mahal belakangan ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut harga hotel di sekitar IKN juga melonjak jelang pelaksanaan HUT RI di ibu kota baru.
"Harganya (kamar hotel) naik. Room rate naik. Okupansi rate naik. Dan yang lebih kita apresiasi UKM-UKM di IKN tumbuh. Kita juga lagi kembangkan desa wisata kita," ucap Sandi usai acara peluncuran Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8).
Di samping itu, ia juga mengungkap tingkat okupansi hotel menjelang Hari Kemerdekaan RI telah meningkat 70 persen.
Bahkan, hotel-hotel di Balikpapan sudah penuh dipesan.
"Di IKN naiknya signifikan mencapai 70 persen. Tingkat okupansi rate hotel mencapai 70 persen. Tingkat okupansi rate hotel di Balikpapan sendiri sudah full," imbuhnya lebih lanjut.
Ia pun memprediksi dengan adanya upacara HUT ke-79 RI di IKN, perekonomian di sana akan meningkat sekitar 20 persen-30 persen.
Reporter : Newswire
Editor : Amrullah Ermanto