Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dinyatakan darurat banjir. Foto-Istimewa |
SUARAMILENIAL.ID, BATULICIN - Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dinyatakan darurat banjir. Enam kecamatan dikepung air luapan 4 daerah aliran sungai dalam beberapa hari terakhir.
Bencana ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah kabupaten berjuluk Bumi Bersujud tersebut.
Delapan belas ribu jiwa warga dari tiga puluh desa pun terdampak. Sebagian di antaranya terpaksa harus mengungsi.
Terpantau Sabtu siang, banjir yang melanda Kabupaten Tanah Bumbu meluas, hingga mengakibatkan tiga puluh desa dari enam kecamatan masih terendam.
Wilayah terparah terdampak banjir yaitu Kecamatan Satui yang merendam sembilan desa, dengan ketinggian air hingga satu setengah meter. Kondisi terparah terjadi di Desa Sinar Bulan dan Desa Barakat Mufakat.
Dua ratus lima puluh enam jiwa dari kedua desa ini terpaksa mengungsi ke posko pengungsian dan rumah tetangga atau sanak saudara, lantaran ketinggian air kian parah dan tak kunjung surut.
Sementara, sebagian warga memilih untuk tetap bertahan di dalam rumah dengan membuat panggung kayu untuk tetap bisa beraktifitas dan tidur. Panggung kayu juga untuk menyelamatkan barang berharga seperti kasur, kursi dan barang elektronik agar tidak basah dan rusak.
Warga juga membuat rakit terbuat dari pelampung, jerigen hingga ban untuk mengungsi maupun keluar masuk areal banjir.
Selain di Kecamatan Satui, banjir juga menggenangi wilayah Karang Bintang, Sungai Loban, Kusan Hulu, Kuranji dan Kecamatan Kusan Tengah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Tanah Bumbu saat ini terus bersiaga di enam kecamatan terdampak banjir dengan menurunkan perahu karet untuk evakuasi warga terjebak banjir dan mendirikan dapur umum untuk membagikan makanan kepada warga.
Diketahui, banjir yang melanda Kabupaten Tanah Bumbu terjadi sejak beberapa hari terakhir. Penyebabnya empat das meluap, yakni Sungai Kusan, Sungai Kusambi, Sungai Sebamban dan Sungai Satui.
Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, memutus akses jalan, areal persawahan dan perkebunan.
Korban terdampak berharap banjir segera surut agar mereka bisa kembali beraktivitas.
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Muhammad Robby