Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Webinar Nasional “Pengelolaan dan Pemanfaatan Informasi Geospasial Tematik (IGT) Pertanahan dan Ruang” pada Selasa (7/5). Foto-Istimewa |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berupaya mewujudkan tata kelola pertanahan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, dibutuhkan data lapangan yang kuat dan kredibel serta ketersediaan infrastruktur data geospasial yang dikelola dengan baik dan berstandar tinggi.
Demikian disampaikan Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Webinar Nasional “Pengelolaan dan Pemanfaatan Informasi Geospasial Tematik (IGT) Pertanahan dan Ruang” pada Selasa (7/5).
Ia menegaskan bahwa informasi geospasial di Kementerian ATR/BPN harus dapat terintegrasi lintas kementerian/lembaga (K/L).
“Saya mengajak seluruh komponen Kementerian ATR/BPN untuk terus bekerja keras, berinovasi, dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas Geospasial Tematik kita. Mari kita wujudkan visi Satu Peta Indonesia dan tingkatkan kualitas pembangunan Indonesia melalui pemanfaatan data dan informasi yang lebih baik,” ujar Menteri AHY.
Terdapat beberapa IGT pertanahan dan tata ruang yang dimanfaatkan untuk stakeholder eksternal, misalnya IGT Tata Ruang, IGT Hak Guna Usaha, dan IGT Zona Nilai Tanah.
Menurut Menteri ATR/Kepala BPN, hal ini menunjukkan bahwa terdapat demand yang tinggi terhadap data dan informasi geospasial.
“Kita tidak lagi berorientasi untuk mengumpulkan data hanya untuk keperluan institusi tetapi harus mengoptimalkannya dengan melakukan inovasi serta mengembangkan ide dan gagasan agar pemanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Harus ada komitmen yang kuat dari unit teknis di kementerian dalam menerapkan Kebijakan Satu Peta melalui pengelolaan IGT yang terstandarisasi. Satu standar data, satu basis data, dan satu geoportal,” tegas Menteri AHY.
Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Dirjen SPPR), Virgo Eresta Jaya mengungkapkan, data dan informasi geospasial yang berkualitas serta bermanfaat menjadi visi Kementerian ATR/BPN saat ini.
Langkahnya dimulai dengan mempercepat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) kemudian mewujudkan Kota/Kabupaten Lengkap.
“Kota Lengkap kita harapkan memenuhi harapan Pak Menteri dalam memperkuat kualitas data atau informasi bidang-bidang tanah. Kita tidak berhenti di situ saja, baru kita mulai isikan peta bidang tanah itu dengan informasi-informasi spasial yang bermakna buat publik. Kita juga bagian dari Kebijakan Satu Peta dan Satu Data Indonesia yang leading-nya Menko Perekonomian dan Bappenas. Kita harapkan semua bisa saling berbagi data,” tutur Virgo Eresta Jaya.
Adapun webinar ini mengangkat sub tema “Implementasi Permen ATR/Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2023 sebagai Instrumen Integrasi Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang”.
Narasumber webinar antara lain Direktur Survei dan Pemetaan Tematik Kementerian ATR/BPN, R. Agus Wahyudi; Asisten Deputi Penataan Ruang dan Pertanahan Kemenko Perekonomian, Marcia; Direktur Project Management Unit Program Percepatan Reforma Agraria World Bank, Fitriyani Hasibuan; dan sebagai moderator Kepala Subdirektorat Layanan IGT Multiguna, Bintang Aulia Pradnya Paramita. (YS/JR)