Perayaan Idulfitri diwarnai insiden mencekam di Philadelphia, AS. Foto-(REUTERS/Matthew Hatcher) |
SUARAMILENIAL.ID, PHILADELPHIA - Perayaan Idulfitri diwarnai insiden mencekam di Philadelphia, Amerika Serikat.
Aksi penembakan terjadi saat lebih dari 1.000 umat Muslim berkumpul di area luar Masjid Philadelphia usai menunaikan salat Idulfitri.
Penduduk setempat langsung mencari perlindungan dan keselamatan. Sebanyak tiga orang tertembak.
Lima orang ditahan dan empat senjata ditemukan, menurut keterangan juru bicara Departemen Kepolisian Philadelphia.
USAToday melaporkan tembakan dilepaskan di sisi barat kota dekat Masjid Philadelphia pada Rabu (10/4) sekitar pukul 14.30 waktu setempat, dikutip Kamis (11/3).
Kepala Polisi Philadelphia Kevin J. Bethel mengatakan penembakan itu sebagai pertarungan antara "dua faksi" di acara tersebut.
"Ketika kita melihat orang-orang saling menyerang satu sama lain, sering kali mereka tidak peduli di mana mereka bertemu satu sama lain," katanya.
Ia menambahkan polisi akan menyelidiki apa yang menyebabkan kelompok tersebut mengeluarkan senjata dan menembak satu sama lain di tengah perayaan Idulfitri.
Unit polisi yang ditugaskan untuk mengawal perayaan tersebut mengatakan acara berjalan dengan baik sebelum penembakan terjadi. Setidaknya ada 30 tembakan yang terdengar, menurut penuturan Bethel.
"Petugas menemukan dua faksi baku tembak," kata Bethel.
Empat pria dan seorang wanita tampak menembak, katanya.
Seorang petugas menembaki salah satu penembak, yakni seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Tembakan itu mengenai bahu dan kakinya.
Imam Quaiser D. Abdullah, Kepala Ikatan Muslim yang baru-baru ini ditunjuk di Philadelphia, menyebut insiden yang merusak perayaan Idulfitri tersebut sangat menyedihkan.
Walikota Philadelphia Cherelle Parker telah menghubunginya dan mengumpulkan imam-imam lain, katanya.
"Saya pikir kita akan menemukan cara untuk bergerak maju," kata Abdullah, "untuk meredakan ketegangan di komunitas kita," ia menambahkan.
Saat penembakan dimulai, banyak orang bergegas mencari keselamatan.
Eric Chiang yang bekerja di bengkel mobil dekat tempat penembakan terjadi, mengatakan banyak anak merunduk melalui pintu bengkel untuk mencari perlindungan.
Petugas kepolisian langsung membanjiri area tersebut. Satu helipkopter pun berada di atas area masjid.
"Untuk keselamatan karyawan, kami mengunci pintu," kata dia.
Reporter : Newswire
Editor : Muhammad Robby