Film Badarawuhi di Desa Penari milik PT MD Pictures Tbk. Foto-net |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA - Film Badarawuhi di Desa Penari milik PT MD Pictures Tbk (FILM) mangggung di kancah internasional dengan menggandeng mitra strategis Lionsgate yang terkenal telah mendistribusikan berbagai film terlaris global.
Badarawuhi di Desa Penari merupakan fim dengan genre horor yang diproduksi oleh Manoj Punjabi di 2024.
Ini merupakan sekuel dari film sebelumnya yaitu KKN di Desa Penari yang tayang di tahun 2022 dan mendulang kesuksesan dengan 10 juta penonton sekaligus menjadi film paling laris di 2022.
Film ini akan tayang di berbagai bioskop lokal pada awal April 2024 jelang lebaran dan pada saat yang bersamaan juga akan ditayangkan di Amerika Serikat (AS) dan dilanjutkan ke beberapa negara lain.
Kerja sama strategis FILM dengan Lionsgate dinilai oleh founder & CEO Manoj Punjabi sebagai tonggak sejarah industri perfilman Indonesia.
Untuk diketahui Lionsgate merupakan distributor film terkenal asal AS dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 2 miliar dan telah membantu rilis beberapa film terkenal seperti The Hunger Games, The Twilight Saga dan La La Land yang memenangkan 6 nominasi oskar.
Investment Analyst Samuel Tumbuh Bersama, Andre Layarda mengungkapkan bahwa penayangan film Indonesia di kancah global akan berdampak positif terhadap industri konten nasional.
"Sekarang merupakan era konten, penayangan film seperti Badarawuhi di Desa Penari di kancah internasional tidak hanya akan berdampak positif terhadap citra dan reputasi perusahaan tetapi juga kinerja keuangan jika sukses menjadi block buster," kata Andre dilansir CNBC Indonesia.
Lebih lanjut Andre juga menjelaskan bahwa FILM merupakan produsen konten nasional yang kuat dan menjadi market leader dengan pangsa pasar sampai 26% untuk film-film yang masuk kategori film terlaris di Indonesia.
"FILM telah menjadi market leader di industri nasional dan saat ini mereka mendorong pertumbuhan dengan ekspansi ke global karena industri bioskop global nilainya mencapai US$ 41 miliar, ini sangat besar karena market size film Indonesia hanya menyumbang kurang dari 1% dari global. Jadi ibarat kata FILM sudah kuat di kolam yang kecil kini merambah ke kolam yang lebih besar," tambah Andre.
Penayangan film di kancah internasional punya reward yang sangat besar jika sukses. Beberapa film Asia yang sukses di kancah global bisa mendapatkan grossing sampai US$ 100 juta.
"Bisa dibayangkan hanya dengan satu film pendapatan bisa Rp 1 triliun kalau marjinnya 40% maka profit bisa Rp 400 miliar dari satu film saja, this is a huge reward," tutup Andre.
Reporter : Newswire
Editor : Muhammad Robby