|
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hendra merespons wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin menurunkan target pendapatan asli daerah (PAD).
Ia mengaku menerima rencana itu, dan bisa memahami kondisi keuangan daerah saat ini.
"Kami sudah diskusi. Realistis untuk mengurangi target PAD. Sembari pemulihan dan menyusun strategi untuk menggali potensi PAD baru," ucap Hendra, yang juga anggota Banggar, seperti dilansir Radar Banjarmasin.
Mengatasi masalah ini, ia meminta eksekutif dan legislatif bergandengan tangan.
Keduanya harus kompak. Mana program pembangunan yang prioritas akan didahulukan. Sedangkan kurang urgen mesti ditunda.
"Jadi harus menakar belanja-belanja prioritas," katanya.
"(Target PAD) bisa saja dikoreksi. Perlu banyak penyesuaian. Agar bisa lebih realistis," lanjutnya.
Namun, Hendra meminta pemkot tidak melupakan kejadian tahun 2023 kemarin. Ketika realisasi pendapatan Banjarmasin hanya mencapai 74,02 persen. Dinobatkan menjadi kota dengan pendapatan terendah se Indonesia.
Ia mengusulkan agar pemkot membentuk satuan khusus yang bertugas memonitor dan mengevaluasi capaian target PAD di SKPD.
"Bentuk satgas PAD. Dan ketika ada evaluasi, jangan hanya dibahas di internal pemkot. Libatkan juga Banggar," timpalnya.
"Per triwulan cukup. Jika tidak mencapai target, bisa segera diambil langkah-langkah terukur," pungkasnya.
Diketahui, pemkot terdampak pemberlakuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah.
Imbasnya, ada persentase pajak yang dipangkas, diambil alih pemerintah pusat, bahkan retribusi yang dihapuskan.
Sebelumnya, pemkot mematok target sebesar Rp830 miliar lebih untuk tahun 2024 ini.
Diperkirakan, akan dikurangi. Asumsinya antara Rp150 miliar hingga Rp200 miliar. (*)